Langsung ke konten utama

Kurikulum 2013, Sudah Sesuaikah dengan Kebutuhan Anak-Anak?

Kurikulum 2013 memang jadi tantangan sendiri bagi guru, siswa dan orang tua. Sebab meski telah lebih dari 5 tahun berjalan, tantangan dalam menerapkan kurikulumnya ini cukup besar. Sebagai seorang pengajar, beberapa kali saya bersinggungan dengan Kurikulum 2013. Meskipun tidak secara langsung menerapkan K13, karena saya bukanlah guru kelas yang harus menerapkan K13 dalam pendidikan Bahasa Inggris.

Tantangan Kurikulum 2013
Kurikulum ini memang unik dan jauh berbeda dengan kurikulum sebelumnya yang menurut hemat penulis lebih berbasis pada text book. Kurikulum 2013 menjadi tantangan berat karena para pengajar harus selalu kreatif dalam menerapkan pembelajaran. Para pengajar tidak bisa lagi hanya duduk di kelas dan mengatakan,

“Silahkan anak-anak, buka bukunya halam 15, nanti kita bahas bersama ya.” lalu pergi meninggalkan kelas atau menunggu mereka sambil bermain hp.

Meskipun pada praktik di lapangan masih bisa kita jumpai model pembelajaran seperti ini.
Kurikulum 2013 memang tidak bisa lepas dari sisi negatif atau sebut aja tantangan yang terus hadir dari masa-masa. Hal ini disampaikan oleh Mendikbud waktu itu, Bapak Mohammad Nuh, dalam halaman Kompasiana yang diterbitkan pada awal pembentukannya, 8 Maret 2013.

“Mengatakan tak ada masalah dengan kurikulum saat ini adalah kurang tepat.”

Pak Nuh mengambil contoh hasil perbandingan antara materi TIMSS 2011 dan materi kurikulum yang dipakai saat itu atau Kurikulum 2013. Misalnya dalam pelajaran Matematika dan IPA, kurang dari 70 persen materi TIMSS yang telah diajarkan sampai dengan kelas VIII SMP. Sebagai tambahan, Pak Nuh juga memberi contoh rumusan kompetensi yang masih dirasa beliau masih belum sesuai tuntutan UU dan standart pendidikan di dunia internasional.

Terlepas dari pro dan kontra, juga kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh Kurikulum 2013, kita terutama para pengajar memang harus berbenah. Kurikulum memang bisa memberatkan siswa dan guru, apabila guru tidak berinovasi pada pembelajaran. 

Para pengajar harus bisa beradabasi dengan zaman milenial yang semakin maju. Artinya kita tidak bisa lagi melakukan pembelajaran konvensional yang hanya bermodal buku pelajaran.

Guru harus bisa mengemas pembelajaran sesuai harapan Kurikulum 2013, yaitu berpikir kritis, kreatif dan inovatif. Berbekal berbagai pelatihan dan sertifikasi, kita harus bisa menjadi guru yang beradaptasi dengan perkembangan keilmuan dan teknologi. Selamat berkarya, para guru! Semoga Allah mudahkan kita.


Referensi
Artikel dari Kompas.com dengan judul "Kurikulum 2013", https://edukasi.kompas.com/read/2013/03/08/08205286/Kurikulum.2013


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Introducing Several Terms in the Basic Operation (English for Science and Technology)

As we know, Science and Technology have a ‘special’ term to their vocabulary. The following explanation will talk about the Basic Operation in term of English for Mathematics, Science, and Technology. This is the resume that I write after reading and learning “Inisiasi 1" written By Mr. Dasrul Danur. 1. Digits, Number, and Figures First of all, the digit is a single symbol of numerals. We use digits to show the sum or quantity of number. For instance, when we write in 2020, this word is consists of four digits. When we type a word or sentence, we also use digits. When we type “wonderful”, it means the word consists of eight letters. 2. Number In term of English for Science and Technology, a numeral becomes a symbol or name that stands for a number. For example, 1,2 3, 2012, and telephone number like 629176447265 are all numerals. In conclusion, the number stands for an idea and the numeral is how we write it. 3. Addition, Subtraction, Multiplication, Division

How to Reserve Hotel via Online

Besides working as an English teacher, I also run my activities as a travel blogger. This profession certainly cannot be separated from making hotel reservation activities. Before this digital era and the booming of an online travel agent, I still had to hotel reservations via telephone. But nowadays, for only a few minutes we can make a hotel reservation only by smartphone. I will share the experience when booking a hotel in a foreign country. It's a little bit not easy if we have to face foreign people as the receptionist. But you can try the following tips I shared. This following experiences may be useful for me and my fellow students. 1. Download the Online Apps in Play Store First of all, I am donwload the online Travel agent application in Play Store, I usually use Traveloka, Airy, Blibli travel, etc. Fill all the data asked, I will make sure I have the schedule when I will check-in and check-out for your vacation. 2.  How Many Family You Bring? Next, you

3 Alasan Kaum Milenial Harus Belajar Ilmu Kewarganegaraan

Generasi milenial sangat berperan dalam pembangunan di Indoensia. Apalagi kini antusiasme generasi milenial dalam berkarya membangun Indonesia semakin tinggi. Banyak generasi muda yang mulai berpartisipasi dalam pembangunan bangsa dengan mengadakan program-program kreatif yang sesuai skill dan passion mereka. Potensi ini ditunjang dengan kedekatan mereka dengan teknologi serta penguasaan teknologi yang relatif lebih tinggi dibanding generasi sebelumnya. Hal senada disampaikan oleh Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto. Beliau meyakinkan bahwa generasi milenial akan memainkan peran penting dalam pembangunan Indonesia kedepan. Data menyebutkan bahwa dewasa ini jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai 143 juta orang. Sedikitnya 49,5 persen pengguna internet berusia 19-34 tahun atau anak-anak diusia muda. Mereka berinteraksi atau melek teknologi karena aktivitas mereka yang tidak dapat terlepas telepon pintar atau smartphone .  Sayangnya kenyataan ini juga diba